Abstract

Penyakit hepatitis adalah salah satu penyakit infeksi yang banyak dijumpai di Indonesia. menurut keputusan yang ada, terdapat hubungan antara hepatitis B dengan timbulnya kanker hati (hepatocelluler carcinoma). Sesuai dengan perkembangan pesat di bidang bioteknologi yang menggunakan teknik hibridisasi dengan probe DNA untuk diagnostik, maka dilakukan usaha pembuatan HBV DNA probe dari plasma darah orang Indonesia. HBV DNA dilabel dengan radioisotop P-32 dan digunakan untuk mendeteksi adanya virus ini pada sel hati penderita hepatitis kronis dan hepatocelluer carcinoma dan juga mendeteksi multiplikasi virus tersebut pada darah. Probe yang dibuat ada 2 macam, yaitu klon HBV DNA pada palsmid pSP65 dan fragmen HBV DNA dari klon tersebut setelah dipotong dengan enzim restriksi. DNA dari bahan pemeriksaan (biopsi hati dan darah) dipindahkan ke kertas nitroselulosa dengan cara Southern blotting dan blotting untuk selanjutnya diteruskan dengan hibridisasi DNA-DNA. Hibridisasi dengan probe klon HBV DNA terhadap sel hati menunjukkan 33,3% posotif, sedangkan probe dari HBV DNA didapatkan 5,5% posotif.