View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Repositori Balitbangkes
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Repositori Balitbangkes
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Sero Epidemiologi Virus JE di Pontianak dan Jawa Tengah

      Date
      1985
      Author
      Lubis, Imran
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penyakit Japanese Encephalitis (JE) adalah suatu radang otak yang disebabkan oleh suatu arbovirus disebut virus Japanese encephalitis. Secara serologis ditemukan 25,4% dari 118 kasus ensefalitis dirawat di RSCM tahun 1982-1983 karena JE. Demikian juga dari RSHS Bandung ditemukan 25.0%. Penelitian ini membandingkan antara vektor Culex dan reservoir babi mana yang lebih berperan dalam penularan virus JE di masyarakat dengan berdasarkan survai serologi. Dipilih dua lokasi yang berbeda densitas Culex dan jauhnya lokasi peternakan babi di Kota Pontianak dan Solo. Masing-masing kota diwakili oleh 2 lokasi secara acak, dan anak sekolah Sd secara acak dipakai sebagai survei serologi untuk mengukur tingginya tingkat penyebaran virus JE di antara mereka. Nyamuk Culex diukur kepadatannya dari jam 18.00 s/d 06.00 dengan menggunakan CDC light trap dan darah diambil dari babi berumur kurang dari 6 bulan karena pada umur tersebut dianggap mendapat infeksi pertama. Pada umur babi lebih tua tidak dapat dibedakan infeksi primer atau sekunder/tertier. Didapatkan data dari 898 anak umur 6-7 tahun dengan antibodi diukur secara CF, pengumpulan nyamuk dari 235 rumah dan darah dari 416 ekor babi. Infection rate tertinggi adalah di Pontianak (44,4%) dibanding dengan Solo (6,8%). Keadaan ini secara bermakna berhubungan dengan infection rate pada babi (100.0%) dan geometric mean titer pada babi (r 80). Hubungan tidak bermakna pada kepadatan nyamuk Culex karena kepadatan jentik di Solo (36,1%) justru lebih daripada di Pontianak (10,1%) dan perbedaan kepadatan nyamuk dewasa tidak berbeda bermakna. Hal ini membuktikan bahwa lokasi peternakan yang berdekatan dengan rumah penduduk dan jumlah babi yang diperlihara merupakan faktor lebih dominan daripada kepadatan nyamuk Culex dalam penularan virus JE di masyarakat.
      URI
      http://repository.litbang.kemkes.go.id/131/ Lubis, Imran (1985) Sero Epidemiologi Virus JE di Pontianak dan Jawa Tengah. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit.
      Collections
      • Repositori Balitbangkes [2647]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback