Abstract
Latar Belakang. Pengolahan minyak mentah (crude oil) berpotensi terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah lumpur minyak bumi terdiri dari senyawa hidrokarbon yang merupakan polialifatik hidrokarbon seperti alkana (n-normal, iso dan siklo) dan poliaromatik hidrokarbon (PAH) seperti naftaeno, benzena, naftalena, benzo(a)pirena, air, unsur logam (As, Cd, Cr, Hg, Pb, Zn, Ni, Cu) serta non hidrokarbon seperti senyawa nitrogen, sulfur, oksigen dan aspal. Limbah ini akan mencemari daerah kilang minyak dan lingkungannya, sehingga pekerja maupun masyarakat disekitar kilang minyak dapat terpapar oleh limbah. Limbah gas, padat maupun cair dapat berpengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan manusia bila tidak ditangani dengan baik dan benar. Tujuan. Mendapatkan data dasar mengenai kualitas kesehatan lingkungan penduduk yang bermukim pada wilayah peruntukan kilang minyak dan potensi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Metodologi. Rancangan Riset ini adalah mengguuakan adalah Type-1 Health Study yang disarankan oleh US Agency for Toxic Substances and Drugs Registry (ATSDR) 1996. Hasil Penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa mulai ada perubahan pada parameter kesehatan lingkungan walaupun bila dilihat secara komprehensif belum menunjukan perubahan yang berarti. Perubahan kesehatan masyarakat sudah mulai ada risiko misalnya gangguan faal paru di kawasan peruntukan industri lebih tinggi dibanding bukan kawasan peruntukan. Dampak lingkungan kesehatan dengan indikator fenol urine menunjukan belum ada perbedaan antara kedua kawasan namun proporsinya sudah meningkat pada kedua kawasan. Kesimpulan: belum ada perbedaan kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat baik pada kawasan peruntukan maupun bukan kawasan peruntukan.