View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Repositori Balitbangkes
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Repositori Balitbangkes
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Status Kekebalan Difteri pada Siswa SMP Kls III dan Siswa SMA Kls II di Kabupaten Badung, Bali dan Kabupaten Cianjur, Jabar

      Date
      2004
      Author
      Lestari, Lestari
      Whinie, C.S.
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengukur status kekebalan terhadap difteri pada siswa SMP kelas III dan siswa SMA kelas II untuk mengetahui penurunan antibodi difteri dalam menentukan booster Td pada usia remaja. Sampel berjumlah 269 anak yang terdiri dari siswa SMP kelas III dan siswa SMA kelas II di Kabupaten Badung, Bali dan Kabupaten Cianjur, Jabar. Dilakukan pengukuran anthropometri dan pemeriksaan antibodi difteri dengan ELISA. Pengumpulan data juga dilakukan di Puskesmas untuk mengetahui status imunisasi DT saat SD kelas I. Tidak ada perbedaan bermakna antara status gizi cukup dan kurang terhadap titer antibodi difteri pada siswa SMP kelas III (p=0,166) dan SMA kelas II (p=0,478) di Kabupaten Badung, maupun Kabupaten Cianjur (p=0,410 dan p=0,161). Siswa SMP kelas III dan siswa SMA kelas II di Kabupaten Badung, Bali dan Kabupaten Cianjur, Jabar hanya 12-19,3 % yang memiliki titer antibodi yang dapat melindungi terhadap penyakit difteri. Titer antibodi rata-rata (GMT) difteri pada siswa SMP kelas III sebesar 0.5008 IU per ml (n=135), sedangkan siswa SMA kelas II sebesar 0.3344 IU per ml (n=134). Titer antibodi rata-rata difteri siswa SMP kelas III dan SMU kelas II di Kabupaten Cianjur lebih rendah bermakna (p=0,013 dan p= 0,003) bila dibandingkan dengan di Kabupaten Badung. Kekebalan protektif terhadap difteri semakin menurun setelah 8 sampai 10 tahun pemberian imunisasi DT dosis terakhir (DT 2 dosis interval 1 bulan saat SD kls I). Penelitian di negara-negara lain pada usia remaja dan dewasa juga menunjukkan hasil yang serupa. Sedangkan hasil penelitian pada siswa SD kelas I sampai kelas VI di Kabupaten Bogor menunjukkan status kekebalan protektif terhadap difteri masih tinggi yaitu 98,35 % sampai 100 %. Hasil penelitian ini menunjukkan perlu dipertimbangkan pemberian booster imunisasi difteri dengan vaksin Td pada remaja, karena vaksin DT hanya dapat diberikan pada anak hingga umur 7 tahun. Pemberian booster imunisasi Td terutama ditujukan pada daerah yang sering terjadi KLB difteri, mengingat status imunisasi DPT primer lengkap saat bayi masih rendah. BPPK
      URI
      http://repository.litbang.kemkes.go.id/1864/ Lestari, Lestari and Whinie, C.S. (2004) Status Kekebalan Difteri pada Siswa SMP Kls III dan Siswa SMA Kls II di Kabupaten Badung, Bali dan Kabupaten Cianjur, Jabar. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit.
      Collections
      • Repositori Balitbangkes [2647]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback