Abstract
Target untuk menurunkan angka kematian campak menjadi 50/10.000 pada tahun 1995 serta angka kematian campak mencapai 2/10.000 di Jawa, Sumatera dan Bali masih belum tercapai, hal ini terbukti dengan masih banyaknya dilaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak, namun kepastian bahwa KLB tersebut disebabkan oleh virus campak belum 100% benar sehingga dengan melakukan pemeriksaan serologi IgM campak diharapkan dapat diketahui diagnosis pasti penyakit campak. Telah dilakukan pemeriksaan serologi dengan cara Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) memakai Kit Reagen Behring pada kasus yang didiagnosis klinis sebagai penyakit campak, didapatkan hasil bahwa tidak semua kasus yang dilaporkan sebagai KLB campak adalah tepat sebagai penyakit campak. Pada 100 anak yang dilaporkan tersangka penyakit campak dilakukan pengambilan sample darah untuk pemeriksaan serologi IgM dan sample urin untuk pemeriksaan isolasi virus sementara pada 60 anak yang sehat dilakukan pengambilan sample darah untuk pemeriksaan serologi IgM.