View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Repositori Balitbangkes
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Repositori Balitbangkes
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengembangan Pengendalian Malaria dengan Intensifikasi Penemuan dan Pengobatan Penderita untuk Mencegah Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) di Daerah Lampung Selatan

      Date
      2004
      Author
      Sekartuti, Sekartuti
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Dengan dana yang terbatas, penemuan dan pengobatan penderita untuk memutuskan atau mengurangi sumber penularan merupakan pilihan yang lebih rasional. Oleh karena itu, intensifikasi penemun dan pengobatan penderita dengan memberdayakan masyarakat diharapkan merupakan salah satu cara untuk memperluas cakupan/jangkauan sehingga dapat menekan terjadinya kenaikan jumlah penderita yang tinggi (menghindari terjadinya kejadian luar biasa ) Penelitian ini merupakan studi intervensi yang bersifat kuasi eksperimental. Penilaian hasil dilakukan sebelum dan 6 bulan sesudah perlakuan yaitu pembentukan kader untuk penemuan dan pemberian obat bagi penderita malaria di daerah perlakuan (desa Way Muli) dan pembanding (desa Rajabasa), yang meliputi antara lain slide positive rate (SPR)dimasyarakat dan puskesmas, ngka monthly malaria incidence (MOMI); cakupan penemuan dan pengobatan penderita malaria oleh kader; pengetahuan sikap serta perilaku masyarakat (PSP) terhadap beberapa hal yang terkait dengan malaria, dan ada/tidaknya KLB Didapatkan bahwa meskipun cakupan penemuan penderita oleh kader pada akhir penelitian kurang memuaskan pada akhir penelitian (18 bulan setelah perlakuan ) SPR dari survei darah jari masyarakat di daerah perlakuan turun secara bermakna dari 18,9% (66/348) menjadi 1,9% (8/425) (p<0,05), sedangkan di daerah pembanding relatif masih tetap tinggi dari 14,4% (29/201) menjadi 13,7% (30/219) (p<0,05). Angka MOMI di daerah perlakuan lebih rendah dari pada daerah pembanding yaitu 5,09% (18/3538) versus 13,42% (14/1039) Pengetahuan masyarakat yang berkaitan dengan malaria seperti gejala, penyebab penyakit, cara penularan, nyamuk penular, obar, cara pencegahan relatif masih sama. Sebagian besar masyarakat mempunyai sikap dan pendapat yang positif terhadap masalah malaria. Setelah perlakuan pengetahuan dan tindakan masyarakat relatif sama, akan tetapi sikap positif responden terhadap masalah malaria miningkat secara bermakna (p<0,05). Pengetahuan, sikap dan perilaku positif kader tentang penyakit malaria cukup tinggi, meskipun ada beberapa yang relatif masih kurang. Pada awal/ akhir tahun 2004 dan 2005 kenaikan kasus di desa perlakuan lebih terkendali dari desa pembanding, sehingga tidak terjadi KLB seperti awal tahun 2003. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa meskipun masih ada beberapa kendala yang dihadapi kader dalam melaksanakan tugasnya, antara lain sebagian masyarakat belum sepenuhnya percaya akan kemampuan kader melalukan darah jari dan kesiapan petugas puskesmas untuk segera menangani sediaan darah yang dibawa oleh kader. Ada penurunan angka malaria (SPR) dan angka kesakitan malaria (MOMI) di masyarakat maupun puskesmas di daerah perlakuan secara bermakna (p<0,05), meskipun kenaikan kasus masih terjadi pada bulan-bulan tertentu masih dapat dikendalikan sehingga KLB tidak terjadi. Disarankan agar keikutsertaan masyarakat dalam upaya penemuan dan pengobatan penderita dapat berkesinambungan, penyuluhan perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan media yang menarik. Kesiapan petugas kesehatan setempat (terutama mikroskopis) perlu ditingkatkan agar time labs tidak perlu panjang. Beberapa kelompok masyarakat lain seperti : Guru, Pelajar (SD/SMP), LSM dapat diikutisertakan dalam kegiatan penemuan dan pengobatan penderita.
      URI
      http://repository.litbang.kemkes.go.id/1897/ Sekartuti, Sekartuti (2004) Pengembangan Pengendalian Malaria dengan Intensifikasi Penemuan dan Pengobatan Penderita untuk Mencegah Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) di Daerah Lampung Selatan. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit.
      Collections
      • Repositori Balitbangkes [2647]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback