Abstract
Salah satu target yang ingin dicapai dalam Tujuan Pembangunan Millenium atau Millenium Development Goals (MDGs) adalah penurunan sebesar separuh, proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015. Sehingga penyediaan air bersih dan air minum yang memenuhi standar bagi penduduk Indonesia adalah hal yang mutlak dilakukan. Ketersediaan data standar dan akurat umumnya lebih banyak menggambarkan kondisi pelayanan air minum perpipaan di kawasan perkotaan.Untuk dapat mengetahui kondisi terkini di Indonesia perlu adanya data mengenai cakupan air bersih ditinjau dari beberapa sumber air. Analisis lanjut Riset Kesehatan Dasar 2007 ini mencoba menelaah bagaimana pola pengambilan, penyimpanan dan pengolahan air minum di Indonesia dihubungkan dengan beberapa variabel. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah/instansi terkait dalam upaya pencapaian kesejahteraan masyarakat. Rancangan penelitian adalah survei dengan menganalisis data sekunder yaitu data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 menggunakan analisis regresi logistik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel tempat tinggal (OR=1,95), tingkat pendapatan per kapita (OR= 1,65), kualitas fisik air minum (OR=1,11), waktu (OR=1,36) dan jarak tempuh ke sumber air minum (OR=3,52) serta kemudahaan mendapat air minum (OR=2,42) berengaruh kepada pola pengambilan, penyimpanan dan pengolahan air minum.