Abstract
Indonesia menduduki peringkat ke tiga memiliki penderita TB terbanyak di dunia, orang-orang yang terinfeksi TB, bisa menjadi penderita TB , jika daya tahan tubuhnya menurtin, atau yang memiliki factor risiko seperti mengindap DM, merokok, gizi kurangl kurus, pendidikan kurang dsb.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan prevalensi TB, DM, TB/DM, Hubungannya dengan factor risiko merokok, penyakit penyerta, pendidikan, merokok, usia dll. Telah dilakukan Analisis lanjut data Riskesdas 2007, tentang prevalensi TB, DM, dan TB/DM dari 33 propinsi di Indonesia serta melihat hubungan berbagai faktor independen yang meliputi: risiko merokok, kelompok usia lanjut dan non lanjut, jenis kelamin, status gizi, lingkungan (daerah rural dan urban), faktor penyakit penyerta (DM), dll dengan munculnya penyakit TB dan TB/DM, tingkatan atau drajat pengaruh dari masing- masing variable yang berpengaruh Analisis lanjut dilakukan dari set data riskesdas dalam SPSS versi 16, dengan menggunakan metoda analisis univariat, bivariat dan multivariate-logostik regresi Hasil dari analisis adalah: Prevalensi Nasional:TB 400/100.000; DM 700/100.000; TBDM 150/100.000 Jumlah penderita : TB 3910 (0,4%) dan penderita DM 6474 (0,7%), TB/DM 147 orang. Gizi pend TB : kurus (0,6%),normal (0,3%), Obes/ Gemuk (0,2%). Gizi penderita DM : kurus (0,3%) normal (0,8%) Gemuk/Obes (1,7%) Gizi: pend TB/DM kurus (42,0%) normal (40,8 %) gemuk(13,O %) Obes (4,8%) Pekerjaan: Petani (22,4%) Sekolah (18,5%) PNS (3,2%) Ibu Rumah Tangga (17,5%) Jenis kelamin: TB Laki-Iaki (0,5%), Perempuan 0,4%), DM L(0,7%) P (0,8%) TB/DM :L (0,8%), P (0,8%) Merokok : TB(0,6%), DM (1%), TB/DM (4,9%) Umur : Usila TB (0,4%), Non Usila (0,9%) , DM Usila (0,9%), non Usila(2,5%), TB/DM usila 4,1%), Non usila (3,4%) Hasil analisis multivariate dengan Regresi Logistik untuk faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kasus TB, menunjukkan bahwa: Faktor yang sangat berpengaruh terhadap TB, adalah adanga penyakit DM, menyusul kemudian faktor gizi/IMT, merokok, pendidikan, kelompok usia. Jenis kelamin tidak berpengaruh/hanya sebagai counfounding. Dan faktor pekerjaan tak berpengaruh. Untuk menanggulangi TB perlu mencegah DM berlanjut/pengendalian DM, perbaikan gizi, tidak merokok, punya pendidikan yang memadai sampai tinggi.