View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Repositori Balitbangkes
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Repositori Balitbangkes
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Faktor Risiko Kejadian Penyakit Filariasis pada Masyarakat di Indonesia

      Date
      2009
      Author
      Santoso,
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Filariasis (penyakit kaki gajah) di Indonesia sampai saat ini masih menjadi masalah keseHAtan dengan masih terdapat daerah-daerah dengan penderita kronis dan dan akut. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1.553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium, melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1%, berarti seldtar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan seldtar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena nyamuk penularnya tersebar luas. Program Eliminasi penyakit kaki gajah ini telah dilakukan oleh pemerintah, namun hingga saat ini masih banyak ditemukan daerah dengan angka mikrofilaria (Mf rate) yang masih tinggi (>1%). Permasalahan lainnya yang tidak kalah penting adalah kurang tersedianya data penyakit secara menyeluruh sehingga sulit untuk melakukan pengendalian penyakit kaki gajah ini. Salah satu upaya pemerintah dalam hal ini Badan Litbangkes RI dalam mengumpulkan data dasar termasuk data penyakit filariasis adalah dengan kegiatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil pengumpulan data Riskesdas maka selanjutnya dilakukan analisis untuk melihat permasalahan penyaldt filariasis yang ada di Inonesia. Hasil analisis diperoleh angka kesakitan filariasis sebesar 0,1% (210 kasus). Variabel yang memiliki hubungan bermakna secara statistic terhadap kejadian filariasis adalah akses ke sarana pelayanan kesehatan, ketersediaan sarana transportasi ke sarana kesehetan, jenis tempat penampungan air limbah; jenis saluran air limbah dan jenis ternak yang dipelihara, klasifikasi desa/kelurahan.
      URI
      http://repository.litbang.kemkes.go.id/2084/ Santoso, (2009) Faktor Risiko Kejadian Penyakit Filariasis pada Masyarakat di Indonesia. Project Report. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
      Collections
      • Repositori Balitbangkes [2647]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback