Abstract
Penyakit kardiovaskuler dan jantung koroner saat ini merupakan salah satu penyebab kematian utama pada orang dewasa di seluruh dunia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi penyakit degeneratif jantung koroner di Indonesia adalah 7.2%, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup, pola makan dan tingkat stres yang ada. Pola makan merupakan salah satu faktor yang dominan dalam kejadian penyakit kardiovaskuler. Makanan secara langsung mempengaruhi kondisi-kondisi yang meningkatkan potensi terjadinya penyakit degeneratif seperti hiperkolesterolamia (tingginya kadar kolesterol darah dan tinggi LDL) dan kadar kolesterol HDL ypng rendah, sebagai faktor risiko mempermudah terjadinya aterosklerosis yang berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskuler. (American Heart Association, 2008). Umbi dioskorea mengandung bahan aktif diosgenin yang terbukti sebagai anti hiperkolesterolamia, pembengkakan hati dan dapat menurunkan gula darah (Gong, 2010.,Yeh, 2007}. Umbi ini juga mengandung senyawa polifenol, flavonoid khususnya antosianin dan protein dioskorin yang memiliki aktivitas antioksidan yang dapat berpotensi mencegah oksidasi kolesterol LDL (Lin, 2005., Liu, 2006). Selain itu di dalam getah kentalnya (musilase) terdapat polisakarida dan serat larut air yang dapat membantu menurunkan penyerapan kolesterol makanan atau menurunkan ievel kolesterol darah dan membantu meregulasi tekanan darah (Lee, 2003). Dengan komponen bioaktif yang potensial tersebut, sampai saat ini belum ada yang mempelajari pengaruhnya pada penghambatan aterosklerosis. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yang meliputi: 1) Penentuan proses pembuatan tepung yang dapat menghasilkan tepung umbi dioskorea dengan kandungan bioaktif terbaik 2) Uji in vitro aktivitas antioksidan dan anti agregasi platelet ekstrak tepung umbi dioskorea, dan 3) Uji in vivo sifat anti-hiperkolesterolemia dan penghambatan kejadian ateroklerosis pada kelinci.