View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Repositori Balitbangkes
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Repositori Balitbangkes
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA BAWAH DUA TAHUN DENGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS ANTROPOMETRI TUNGGAL DAN KOMPOSIT DI INDONESIA (ANALISIS LANJUT DATA RISKESDAS 2010)

      Date
      2010
      Author
      Widodo, Yekti
      Saidin, Muhamad
      Ahmadi, Feri
      Sudjasmin,
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar Belakang: Praktik pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah dan masih banyak bayi yang diberi makanan selain ASI pada usia dini. Pemberian makanan selain ASI pada usia dini mempunyai risiko bayi mengalami gangguan gizi. Tujuan: Menilai hubungan pola pemberian ASI dan MP-ASI dengan manifestasi jenis gangguan gizi berdasarkan indeks antropometri tunggal dan komposit. Metode: Disain penelitian ini adalah cross sectional yaitu melakukan analisis lanjut data Riskesdas 2010, khususnya data tentang pola pemberian ASI dan data status gizi anak bawah dua tahun (baduta). Metode untuk menentukan status gizi menggunakan program analisis antropometri WHO 2009 (WHO Antro 2009). Hasil: Pemberian ASI tidak eksklusif dapat memberikan efek protektif terhadap risiko gangguan gizi buruk berdasarkan indeks antropometri tunggal dengan nilai nilai odd ratio 0,436 (CI: 0,248-0,765) dan gangguan gizi kurang dengan nilai odd ratio 0,694 (CI: 0,498-0,967) serta gabungan gangguan gizi buruk dan sangat kurus berdasarkan indeks antropometri kompisit, nilai odd ratio 0,100 (CI: 0,11-0,895). Berdasarkan indeks antropometri komposit, bayi yang diberi susu formula sebelum umur 6 bulan mempunyai efek protektif terhadap gangguan gizi ganda denganodd ratio 0,379 (CI:0,154-0,918). Kesimpulan: Pemberian ASI eksklusif tidak menunjukkan efek protektif terhadap gangguan gizi anak baduta. Pemberian makanan susu formula sebelum umur 6 bulan dapat memberikan efek protektif terhadap gangguan gizi anak baduta, sedangkan pemberian buah pisang sebelum bayi berumur 6 bulan memberikan risiko terjadinya gangguan gizi 2,242 lebih tinggi.
      URI
      http://repository.litbang.kemkes.go.id/2380/ Widodo, Yekti and Saidin, Muhamad and Ahmadi, Feri and Sudjasmin, (2010) HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA BAWAH DUA TAHUN DENGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS ANTROPOMETRI TUNGGAL DAN KOMPOSIT DI INDONESIA (ANALISIS LANJUT DATA RISKESDAS 2010). Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan.
      Collections
      • Repositori Balitbangkes [2647]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback