Abstract

Laporan ini merupakan bagian ke dua dari penelitian terapan yang dilaksanakan di Kabupaten Bojonegoro, yang terdiri dari 31 puskesmas, fase I dilaksanakan di belahan timur Kabupaten meliputi 16 puskesmas. Dalam fase II sisanya 15 puskesmas terletak di belahan barat, dalam fase II pendekatannya sama dengan fase I, yakni pelatihan petugas puskesmas, dokter puskesmas, bidan puskesmas, perawat wanita di sub puskesmas dan bidan di desa. Dokter dan bidan rumah sakit telah dilatlh pada fase I. Materi pelatihan meliputi kartu baru yang telah diintroduksikan, KMS ibu hamil, kartu Monitor ibu hamil. Parlograf WHO, kartu Neonatus serta lembar pencatatan untuk merekrut ibu hamiJ di desa, kartu Registrasi dan kartu Rekapitulasi bulanan. Pelatihan dukun bayi dan kader dilaksanakan oleh petugas puskesmas. SIGI dilaksanakan di 11 Kecamatan dari belahan barat Kabupaten Bojonegoro dan Focus Group Discussion(FGD) dilaksanakan di empat Kecamatan. Peserta FGD adalah pimpinan LKMD, PKK, ibu hamil dan ibu menyusui yang terpilih. Hasil-hasil penting FGD adalah banyak ibu masih memilih pertolongan persalinan oleh dukun bayi karena perawatan dukun bayi meliputi perawatan nifas, perawatan bayi sampai 40 hari. bantuan tugas-tugas rumah tangga bila diperlukan dan dianggap murah kar·ena dapat dibayar secara diangsur. Laporan dari rumah sakit menunjukkan bahwa pada th 1993 ditolong 641 kasns persalinan, 365 kasus adalah kasus non rujukan, 45 kasus rujukan dari belahan barat dan 231 kasus dari belahan timur Kabupaten. Hasil-hasil penting menunjukkan bahwa setelah implementasi penelitian ini kasus persalinan kasep hampir tidak ditemukan diantara kasus rujukan. Kasus rujukan terdiri dari partus lama (63,6%), partus terlantar (0,3%), ketuban pecah dini (25,0%), perdarahan (2,9%) dan lain-lain (8,0%). Kebanyakan kasus rujukan menggunakan kendaraan umum (65,2%), puskesmas keliling (15,9%).