Abstract

Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia maupun hewan (zoonosis) dan disebabkan oleh bakteri leptospira. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu daerah dengan kejadian KLB tahun 2011 dengan jumlah kasus 273 dan 18 kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model rapid assessment pasca KLB leptospirosis. Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Responden adalah orang yang datang ke Puskesmas dengan gejala klinis leptospirosis serta data sekunder kasus leptospirosis dari Dinas Kesehatan Kabupetn. Data didapatkan dengan wawancara, survei dan observasi serta dianalisa secara diskriptif dan analitik. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dan golongan umur dewasa dan masih sekolah di tingkat SLTA ke bawah. Jenis tikus yang ditemukan: Rattus tanezum, Rattus tiomanicus, Mus musculus, dan Suncus murinus, dengan trap succses diluar rumah sebesar 6,59% dan di dalam rumah 62,04%. Bakteri leptospira teridentifikasi pada air bersih dan tanah. Lingkungan abiotik yang meliputi suhu udara, kelembaban, suhu air, pH air, pH tanah mendukung kehidupan bakteri leptospira di alam. Kondisi rumah berkaitan kejadian leptospirosis meliputi kondisi pintu yang tidak tertutup rapatjenis tempat sampah yang terbuka, tidak adanya saluran air limbah, jenis saluran limbah yang terbuika serta penataan peratot rumah tangga yang tidak rapi.