Abstract

Prevalensi kecacingan pada anak di Indonesia sekitar 40%-60% dan pada Anak yang menderita kecacingan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, tingkat sosial ekonomi keluarga, lingkungan tempat tinggal, kebersihan personal. Kecacingan dapat mengakibatkan anak mengalami kurang gizi, anemia, gangguan pencernaan, penurunan daya tahan tubuh, dan kemampuan belajar menurun. Penelitian dilakukan di Desa Tablasufa kecamatan Depapre Kabupaten Jayapura, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 1-9 tahun berjumlah 101 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara untuk mengetahui karakteristik responden terhadap kecacingan dan pengukuran berat badan juga tinggi badan untuk menentukan status gizi. Sebagian besar yaitu 89,1% anak usia 1-9 tahun yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki status gizi normal. Prevalensi kecacingan anak usia 1-9 tahun yang menjadi sampel dalam penelitian adalah 17% dan sebagian besar 80% terinfeksi jenis cacing ascaris. Berdasarkan uji chi square diperoleh nilai p value 0,07 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian kecacingan dengan status gizi pada anak usia 1-9 tahun yang menjadi sampel dalam penelitian ini.