Abstract

Hasil penangkapan nyamuk dilakukan pada desa Weehura diperoleh jenis nyamuk antara lain An. Subpictus, An. aconitus, An. anullaris dan An. Vagus dan sebagai vektor penularnya adalah An. Subpictus dan An. aconitus. Hasil penangkapan nyamuk di desa Baliloku adalah nyamuk anopheles yang tertangkap adalah An. subpictus, An. tesselauts, An. anullaris, An. idenfinitus dan An. Barbirostris sebagai vektor penularnya adalah An. barbirostris dan An. subpictus. Tempat perindukan nyamuk anopheles sp di desa Baliloku ditemukan di sawah yang terlantar, kubangan tapak kaki kerbau, genangan air disekitar rumah, sumur dan saluran air. Tempat perindukan nyamuk anopheles sp di desa Weehura adalah di tempat kubangan kerbau, sawah dengan padi berumur 2 minggu, kubangan tapak kaki kerbau dan di sungai. Pengetahuan masyarakat tentang malaria menunjukkan sedang 46%, kurang 31% dan baik 23%, sedangkan sikap respoden sudah menunjukkan baik sebanyak 53%. Perilaku responden masih beresiko digigit nyamuk seperti misalnya kebiasaan keluar rumah/bermain diluar rumah pada sore/malam hari, tidur tidak menggunakan kelambu, dll. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penularan malaria yang terjadi di Desa Weehura, Desa Baliloku dan Desa Katikuloku kecamatan Wanokaka merupakan penularan setempat dengan tersangka vektor penular utama An. barbirostris, An. subpictus dan An. Aconitus serta jenis parasit adalah plasmodium falsifarum.