Abstract
Latar belakang. Sejak tahun 1992 SKRT sudah berintegrasi dengan Susenas, tahun 1995 SKRT berintegrasi dengan Susenas dan SDKI. Dengan integrasi ini masih didapatkan data yang tumpang tindih dan informasinya belum optimal. Beberapa informasi yang tumpah tindih, menghasilkan angka yang sangat berbeda sehingga membingungkan pemakai data, dan dinilai kurang efisien. Untuk menghemat biaya dan menghindarkan kerancuan informasi akibat angka yang sangat berbeda, akan dilakukan penataan kembali secara spesitik substansi daria materi-materi yang akan dikumpulkan oleh masing-masing survei. Metoda. Pertama dilakukan review substansi data yang telah dikumpulkan dan diolah pada SKRT 1992 dan 1995 (follow up ibu hamil, morbiditas dan mortalitas), Susenas 1992, 1995, 1998 dan SDKI 1991, 1994, 1997. Kedua Lokakarya dengan pengambil keputusan dan pembuat prgram untuk mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnaan substansi. Hasil Pendekatan pelaksanaan SKRT 2001 akan tetap berprinsip pada integrasi dengan Sesenas/SDKl dan neworking antara departemen Kesehatan dengan Biro Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Pusat-pusat Penelitian Universitas.