Abstract

Kegemukan pada anak terjadi disebabkan oleh asupan energi yang diterima tubuh lebih dari jumlah energi yang dibutuhkan (Wahyu, 2009). Prevalensi kegemukan pada anak usia 5-12 tahun meningkat dua kali lipat dari tahun 2007 yang hanya 9,2 % dan pada tahun 2013 menjadi 18,8%. Data Riskesdas untuk kegemukan di provinsi Jawa Barat sama dengan prevalensi nasional yaitu sebesar 18% pada usia sekolah 5-12 tahun.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, asupan lemak dan kegemukan pada anak sekolah di SD Islam Darul Hikam Bandung. Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel siswa kelas 5 sebanyak 47 sampel. Data yang diambil meliputi karakteristik sampel, asupan energi, asupan lemak, dan status kegemukan. Asupan energi dan lemak didapat dengan menggunakan metode SQFFQ. Sampel dengan asupan energi yang berlebih pada penelitian ini sebanyak 26 sampel (46,8%) sedangkan sampel dengan asupan lemak yang berlebih pada penelitian ini sebanyak 25 sampel (53,2%). Jumlah sampel yang memiliki status gizi gemuk yaitu sebanyak 22 sampel (46,8%). Hasil penelitian yang dianalisa menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara asupan energi dan kegemukan (POR = 2,746 p=0,011), adanya hubungan yang bermakna antara asupan lemak dan kegemukan (POR = 2,992 p=0,005). Perlu adanya penyuluhan kepada siswa-siswa, pihak sekolah, dan keluarga mengenai asupan energi yang baik, asupan lemak yang baik dan kegemukan.