Abstract

Kecenderungan menjadi gemuk yang mengganggu sebagian besar anak remaja selalu menjadi sumber keprihatinan selama tahun-tahun awal masa remaja. Akibatnya gaya hidup dan pola makan remaja menjadi terganggu. Ketidakpuasan akan body image banyak terjadi di kalangan remaja. Prevalensi gemuk pada remaja usia 13-15 tahun di Provinsi Banten yaitu sebesar 10,8%. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan antara body image, asupan karbohidrat, asupan lemak, aktivitas olahraga, dan status gizi remaja putri di SMP YPWKS. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan sampel sebanyak 68 orang. Metode pengambilan sampel yaitu proporsional stratified random sampling. Data usia, body image, dan aktivitas olahraga diambil dengan menggunakan angket. Data asupan karbohidrat dan asupan lemak diambil menggunakan formulir Semi Quantitative Food Frequency (SQFFQ). Data status gizi diambil dengan pengukuran langsung berat badan dan tinggi badan siswi serta dikategorikan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) remaja. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara body image dan asupan karbohidrat (p=0,161). Tidak ada hubungan yang bermakna antara body image dan asupan lemak (p=1,000). Tidak ada hubungan yang bermakna antara body image dan aktivitas olahraga (p=0,711). Tidak ada hubungan antara asupan karbohidrat dan status gizi (p=0,933). Tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan lemak dan status gizi (p=0,289). Tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas olahraga dan status gizi (p=1,000). Ada hubungan yang bermakna antara body image dan status gizi (p=0,021). Disarankan perlu dilakukan penyuluhan mengenai gizi seimbang bagi remaja.