View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PERBANDINGAN NILAI activated PARTIAL THROMBOPLASTIN TIME (aPTT) PADA PLASMA MENGGUNAKAN ANTIKOAGULAN NATRIUM SITRAT 3,2% dan 3,8%

      Date
      2015
      Author
      Penulis : TRIANA RACHMAWATI WAZNAH NIM. P17334112084 Penguji I : Adang Durachim, S.Pd, M.Kes NIP : 196509221990031003 Penguji II : dr. Eri Triakumara Maulana, M.HKes NIP : 195107251979031002 Penguji III : Nina Marliana, S.Pd, M.Biomedik NIP : 196206061983032003
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      ABSTRAK Antikoagulan adalah suatu zat yang mencegah terjadinya pembekuan pada darah. Penambahan antikoagulan tanpa konsentrasi yang tepat dapat mengakibatkan kesalahan hasil pemeriksaan, diantara pemeriksaan tersebut adalah activated partial thromboplastin time (aPTT). aPTT adalah pemeriksaan koagulasi jalur intrinsik dan bersama. Antikoagulan yang digunakan untuk pemeriksaan aPTT adalah natrium sitrat 3,2%. Pada kenyataannya di lapangan digunakan natrium sitrat 3,8% untuk pemeriksaan aPTT. Menurut Castellone, ketika digunakan antikoagulan natrium sitrat 3,8% waktu yang diperlukan untuk menggumpal lebih lama, karena semakin banyak sitrat semakin banyak kalsium yang diikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai aPTT pada plasma menggunakan natrium sitrat 3,2% dan 3,8%. Sampel penelitian ini adalah spesimen dari 40 orang sehat. Rata-rata nilai aPTT dari plasma menggunakan antikoagulan natrium sitrat 3,2% dan 3,8% adalah 27 dan 29 detik. Secara statistik digunakan uji beda sampel berpasangan untuk membandingkan kedua kelompok tersebut. Terdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua kelompok (t-hitung > t-tabel = 7,932 > 2,02, p < α = 0,00 < 0,05). Untuk mengetahui perbedaan statistik tersebut memiliki perbedaan arti klinis dilakukan perhitungan total error (TE). Perbedaan ini tidak menyebabkan perbedaan arti klinis (TE < TEa; 8.57% < 15%). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat perbedaan secara statistik pada nilai aPTT plasma dengan menggunakan antikoagulan natrium sitrat 3,2% dan 3,8%, namun perbedaan ini tidak menyebabkan perbedaan arti klinis. Oleh karena itu, antikoagulan natrium sitrat 3,8% dapat digunakan untuk pemeriksaan aPTT.
      URI
      http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/482
      Collections
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung [2475]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback