View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      HUBUNGAN ANTARA KONDISI SANITASI DAN PERSONAL HIGIENIK DENGAN INSIDENSI TINEA PEDIS (Studi Kasus pada Pemulung di TPPAS Sarimukti)

      Date
      2016
      Author
      Penulis : ARIF SETIABUDI NIM. P17334113006 Penguji I : Sulaeman, S.Si. MT NIP: 19650603 198603 1 005 Penguji II : Yuliansyah Sundara Mulia, S.Pd, M.Si NIP: 19640711 198902 1 001 Penguji III : Drs.J. Samidjo OW, M.Biomedik NIP: 19540504 198403 1 002
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      ABSTRAK Tinea pedis atau yang disebut juga athlete foot adalah istilah yang digunakan untuk infeksi dermatofita pada daerah kulit telapak kaki dan sela jari kaki. Timbulnya penyakit ini karena pengaruh keadaan lembab dan produksi keringat yang berlebih pada sela jari kaki. Kondisi lingkungan yang kurang baik dapat menjadi faktor pendukung terhadap pertumbuhan jamur. Selain itu praktik personal higiene menjadi faktor lainnya yang dapat menyebabkan tinea pedis. Faktor-faktor ini akan menciptakan keadaan yang dapat mengakibatkan tumbuh kembangnya jamur, termasuk jamur-jamur dermatofita penyebab tinea pedis. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif survei, yaitu metoda penelitian yang mendeskripsikan suatu obyek yang diteliti melalui data sampel dari suatu populasi tertentu. Populasi penelitian adalah pemulung di sekitar TPPAS Sarimukti. Cara kerja metode ini dimulai dengan wawancara kepada pemulung kemudian mengambil sampel kerokan kulit kemudian diperiksa secara langsung dengan menggunakan KOH 10% dan dilihat keberadaan elemen jamur, selanjutnya sampel kerokan kulit dibiakan (kultivasi) pada media SDA, hasil biakan (kultivasi) diperiksa secara mikroskopik dengan pewarnaan lpcb. Dari hasil pengamatan di dapat sebanyak 16 orang pemulung (48,48%) positif tinea pedis dengan ditemukannya jamur dermatofita dan berdasarkan hasil wawancara serta pengolahan statisik terhadap kondisi lingkungan dan praktek personal higiene dapat diketahui tidak ada hubungan tinea pedis dengan kondisi sanitasi lingkungan(asymp sig = 0.589) sedangkan praktek personal higiene memiliki hubungan (asymp sig = 0.049 ) dengan kejadian tinea pedis. Sehingga diharapkan kepada pemulung untuk menjaga dan meningkatkan kebersihan lingkungan dan personal higiene agar terhindar dari infeksi tinea pedis
      URI
      http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/526
      Collections
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung [2475]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback