View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PEMANFAATAN BONGGOL JAGUNG SEBAGAI ADSORBEN BESI DALAM AIR

      Date
      2015
      Author
      Penulis : FARIDAMAULUDIAH NIM P17334112032 Penguji I : Dra. Ira Gustira Rahayu, M. Kes NIP: 197008231995032001 Penguji II : Mamat Rahmat, ST., M.Si NIP: 196406131985031004 Penguji III : Drs. M. Firman Solihat NIP: 196501221985031001
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      ABSTRAK Air merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting dan tidak terpisahkan bagi kehidupan manusia. Namun saat ini air yang menjadi kebutuhan tersebut telah tercemar oleh logam berat, contohnya besi atau Fe. Salah satu metoda yang dapat dikembangkan untuk menurunkan kadar logam dalam air adalah dengan proses adsorpsi. Proses adsorpsi ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan biologis seperti bonggol jagung. Bonggol jagung mengandung selulosa yang mengandung gugus hidroksi yang terikat dan dapatberinteraksi dengan logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi adsorben dan waktu kontak optimum untuk mengadsorpsi besi dalam air. Sampel bonggol jagung yang digunakan untuk membuat adsorben adalah bonggol jagung yang dibuat dengan cara dikeringkan dan dibuat serbuk, lalu diaktivasi dengan HCl 0,1 M. Adsorben yang telah diaktivasi kemudian diuji untuk mengadsorpsi besi dalam air simulasi. Pengujian dilakukan dengan variasi konsentrasi adsorben 0,25 gram, 0,5 gram, 0,75 gram, 1,0 gram dengan waktu kontak 60 menit, 90 menit dan 120 menit . Kadar besi setelah diberi perlakuan diukur menggunakan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 0,5 gram dengan waktu kontak 60 menit merupakan waktu optimum.
      URI
      http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/535
      Collections
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung [2475]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback