View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PENGARUH WAKTU PENUNDAAN TERHADAP TITER STATUS SEKRETOR PADA SPESIMEN SALIVA

      Date
      2015
      Author
      Penulis : Nailis Fathna Maulida NIM P17334112058 Penguji I : Nina Marliana, S. Pd, M. Biomedik NIP 19620606 198303 2 003 Penguji II : Eem Hayati, S. Pd, M. Kes NIP 19620414 198103 2 001 Penguji III : dr. Eri Triakumara Maulana, M.Hkes NIP 19510725 197903 1 002
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      ABSTRAK Status sekretor adalah kemampuan suatu individu yang dapat mensekresikan antigen ABH karena memiliki genotif SeSe atau Sese pada cairan tubuh termasuk saliva. Sedangkan golongan non sekretor, hanya mensekresi sedikit sekali atau tidak sama sekali antigen ABH ke cairan tubuh sehingga tubuhnya tidak mengandung antigen tersebut. Pemeriksaan status sekretor menggunakan saliva terdapat faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan yaitu pengambilan dan waktu penyimpanan spesimen. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka dilakukan pemeriksaan segera setelah pengambilan spesimen. Spesimen saliva bila dibiarkan menyebabkan terurainya komponen saliva, pertumbuhan bakteri, dan terjadinya denaturasi protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan titer status sekretor yang diperiksa segera dengan saliva yang diperiksa setelah di tunda selama 1 jam pada suhu ruang (240-270C). Metodologi dari penelitian ini menggunakan 30 sampel saliva sekretorik terdiri dari 8 orang bergolongan darah A, 19 orang bergolongan darah B, dan 3 orang bergolongan darah AB. Dari 30 data didapatkan hasil yaitu 11 sampel stabil (36,3%) dan 19 sampel tidak stabil (63,7%). Kemudian ketigapuluh data dilakukan uji statistik menggunakan uji Paired Sample T-Test dan didapatkan nilai signifikan (p) yaitu 0.000 (<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan bermakna antara titer status sekretor yang diperiksa segera dengan yang diperiksa setelah di tunda selama 1 jam pada suhu ruang (24o-27oC).
      URI
      http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/544
      Collections
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung [2475]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback