View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      EFEKTIVITAS PENAMBAHAN CHITOSAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR KARBOHIDRAT MIE BASAH

      Date
      2014
      Author
      Penulis : Astriani Rakhmadina Nurhapsari NIM P17334111030 Pembimbing Mamat Rahmat, S.T,M.Si NIP. 1964 0613 198503 1004 Penguji I Ai Djuminar, S.Pd., M.Kes NIP. 1956 0424 197809 2001 Penguji II Dra. Ira Gustira Rahayu, M.Kes NIP. 1970 0823 199503 2001
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      ABSTRAK Mie basah merupakan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat. Namun tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama. Sehingga banyak produsen mie basah menggunakan pengawet berbahaya. dibutuhkan suatu alternatif pengawet yang tidak berbahaya seperti chitosan. Chitosan merupakan produk turunan dari polimer chitin yang berasal dari produk samping (limbah) pengolahan industri perikanan dapat digunakan sebagai bahan untuk menghambat pertumbuhan mikroba. Mie basah banyak mengandung karbohidrat yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Uji mutu terhadap chitosan sebagai pengawet makanan dilakukan dengan pemeriksaan kadar karbohidrat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi chitosan yang efektif dan lama penyimpanan terhadap mie basah yang telah ditambah chitosan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan memeriksa kadar karbohidrat mie basah menggunakan metode luff schoorl pada mie basah yang telah ditambah chitosan 1,5%, 2% serta kontrol mie basah tanpa penambahan pengawet dan mie basah dengan pengawet formalin. Dengan waktu penyimpanan 0 jam, 24 jam dan 48 jam. Penelitian dibagi menjadi dua bagian penambahan mie basah dengan chitosan dan formalin dan pemeriksaan kadar karbohidrat mie basah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi chitosan 1,5% merupakan konsentrasi optimum yang digunakan sebagai pengawet mie basah dengan lama penyimpanan 24 jam.
      URI
      http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/565
      Collections
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung [2475]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback