View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin
      • Jurnal Skala Kesehatan
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin
      • Jurnal Skala Kesehatan
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      HIGIENE SANITASI PEDAGANG DAN KANDUNGAN BORAK SERTA CEMARAN MIKROBA PADA PENTOL CELUP DI KOTA BANJARBARU

      Date
      2016
      Author
      Dewi, Zulfiana
      Andrestian, Meilla Dwi
      Netty, Netty
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Prevalensi diare juga masih menjadi persoalan serius di Provinsi Kalimantan Selatan.Berdasarkan Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011 kasus diare yang ditangani di provinsi Kalimantan Selatan sebesar 146.139 kasus.  Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 di Kota Banjarbaru prevalensi diare 3,2%.  Perilaku tidak sehat merupakan penyebab utama dari tingginya kasus diare di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya di Kota Banjarbaru.Penelitian ini akan dilaksanakan di Kota Banjarbaru dan Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi Pangan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan desain penelitian studi eksplorasi.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penjual pentol celup di Kota Banjarbaru.Pengambilan sampel menggunakan metode purposive (sengaja) sejumlah minimal 27 pedagang pentol yang mewakili lima kecamatan di Kota Banjarbaru.  Pengambilan data dilakukan selama bulan Juli dan Agustus 2014.Pengambilan data perilaku dilakukan dengan teknik wawancara dengan bantuan kuesioner, kandungan boraks ditentukan perubahan warna pada standar kit, kandungan mikroba ditunjukkan oleh angka lempeng total pada saus pentol celup. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan uji statistik Chi Square.Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah perilaku higiene dan sanitasi pedagang dengan katagori baik 18,5%, cukup 81,5% dan kurang 0%. Cemaran mikroba pada saos celup 37% sesuai dengan standar SNI dan 63% melebihi standar SNI, sedangkan kandungan boraks tidak ditemukan pada semua pentol yang diperiksa. Perilaku higiene dan sanitasi pedagang dengan cemaran mikroba dan kandungan boraks tidak menunjukan hubungan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Higiene dan sanitasi pedagang bukan faktor yang berhubungan dengan cemaran mikroba dan kandungan boraks. Kata Kunci : Higiene dan sanitasi, cemaran mikroba, kandungan boraks
      URI
      http://www.ejurnalskalakesehatan-poltekkesbjm.com/index.php/JSK/article/view/69-77/56 http://www.ejurnalskalakesehatan-poltekkesbjm.com/index.php/JSK/article/view/69-77
      Collections
      • Jurnal Skala Kesehatan [96]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback