Salah satu penyakit tidak menular yang cenderung meningkat yaitu Diabetes Mellitus (DM). Penanganan DM tipe 2, sebaiknya dengan pendekatan indeks glikemik, beban glikemik, dan asupan serat larut air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah beban glikemik dan asupan serat larut air beresiko terhadap kadar gula darah. Desain penelitian yaitu kasus kontrol yang terdiri dari 48 kasus dan 48 kontrol yang diambil secara accidental sampling. Tempat penelitian di Puskesmas Garuda Kota Bandung. Data beban glikemik dan asupan serat larut air diperoleh melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner SQFFQ periode satu minggu terakhir. Data kadar glukosa darah puasa didapatkan dari data register pasien. Analisis data dengan uji Odds Ratio. Hasil penelitian menunjukkan beban glikemik kategori tinggi bersifat protektif 0,658 CI:95% (0,294-1,472) terhadap tingginya kadar gula darah puasa, asupan serat larut air kategori kurang beresiko 1,741 CI:95% (0,611- 4,960) lebih besar terhadap tingginya kadar gula darah puasa, beban glikemik tinggi dan asupan serat larut air kurang beresiko 3,286 kali lebih besar terhadap tingginya kadar gula darah puasa. Responden yang mengalami kegemukan dan hiperglikemik atau DM, dianjurkan untuk dapat mengontrol berat badan, kadar gula darah dan perencanaan makan yang lebih baik dengan memperhatikan jumlah dan jenis makanan (beban glikemik dan serat larut air).