Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi sampai sepsis yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal dan menyebabkan infeksi pada ibu. Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa dan Asia Tenggara 16.000 jiwa (WHO, 2014). Provinsi di seluruh Indonesia Tahun 2012, angka kejadian infeksi (5%). Angka kejadian kasus infeksi di Jawa Barat 5,6% ( Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jabar, Dinkes 2015 ). Tujuan laporan tugas akhir ini adalah Untuk mengetahui penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.Y G2P1A0 dengan Ketuban Pecah Dini di RSUD Subang. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, observasi dan pengumpulan data dengan wawancara subjek dan informan. Setelah data terkumpul maka data di analisis menjadi suatu temuan, kesimpulan dan saran. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa penatalaksanaan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan pada kasus Ketuban Pecah Dini pada Ny. Y di Kabupaten Subang belum sesuai dengan protap dan standar yang berlaku, dalam penegakkan diagnosa petugas tidak melakukan tes kertas lakmus, dalam tindakan pra rujukan , pada kunjungan masa nifas dan bayi baru lahir petugas kurang memberikan asuhan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam hal ini disarankan petugas senantiasa memberikan penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini sesuai dengan protap dan standar yang berlaku sesuai dengan kewenangan bidan, serta pemberikan konseling secara lengkap kepada klien supaya dapat menekan AKI dan AKB.