Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan milenium. AKI merupakan angka kematian yang di akibatkan oleh kematian ibu yang dikarenakan kehamilan, persalinan dan nifas. Sampai saat ini AKI belum dapat turun seperti yang diharapkan. (Dinas Kesehatan Jawa Barat). Menurut WHO (World Health Organization) AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 126 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih belum dapat memenuhi target SDG’s pada tahun 2030 yaitu penurunan AKI hingga 70 per100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Jawa Barat pada tahun 2015 menurun, dari SDKI pada tahun 2012 yaitu 359 per100.000 kelahiran hidup menjadi 83,47 per100.000 kelahiran hidup. Akan tetapi di Kab. Karawang sendiri, angka kematian ibu masih cenderung tinggi yaitu 124,9 per100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah sekitarnya. (Dinkes Jabar, 2015). Penyebab utama kematian ibu di Indonesia yaitu perdarahan, sepsis, hipertensi dalam kehamilan, partus macet, komplikasi aborsi tidak aman, eklampsia. Risiko kematian ibu dapat ditambah dengan adanya anemia, defisiensi energi kronis serta status sosioekonomi keluarga. (Saifuddin, 2010). Anemia dan KEK dalam kehamilan disebut “potensial membahayakan ibu dan anak” memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba I.B.G, 2009). Anemia pada ibu merupakan salah satu faktor yang bisa mengancam keselamatan ibu dan bayi. Anemia bisa menyebabkan perdarahan dan berbagai komplikasi lainnya pada ibu, ibu hamil dan bersalin dengan anemia perlu mendapatkan pemantauan dan perhatian yang lebih hingga masa nifasnya karna komplikasi bisa saja terjadi sewaktu waktu tanpa terduga. Dalam hal ini penulis tertarik mengambil kasus pada persalinan Ny.L G1P0A0 dengan Anemia dan KEK dirumah bersalin Aster. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, observasi dan pengumpulan data dengan wawancara. Setelah data terkumpul maka data di analisis menjadi suatu temuan, kesimpulan dan saran. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa penatalaksanaan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan di RB Aster yang bisadikatakan cukup baik. Saran, diharapkan bidan di RB Aster lebih meningkatkan kualitas penanganan kasus Anemia dan kek dengan mengikuti aturan yang ada.