Abstract

Menurut WHO dilaporkan bahwa 15-20% kematian ibu karena retensio plasenta dan insidennya adalah 0,8-1,2% untuk setiap kelahiran. Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 67% (atonia uteri; 23,88%, sisa plasenta; 19,40%, retensio plasenta; 40,30%, dan persalinan dengan laserasi jalan lahir; 16,42%) perdarahan terjadi 10 kali lebih sering pada saat persalinan. Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini untuk menganalisis penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. M P1A0 dengan tindakan manual plasenta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pengambilan data melalui wawancara, observasi secara langsung dan bukti dokumentasi lainnya. Asuhan kehamilan yang tidak sesuai standar menjadi salah satu penyebab tidak terpantaunya kondisi ibu yang sebenarnya. Penegakan diagnosa yang tidak tepat sehingga dilakukannya manual plasenta pada ibu yang seharusnya dapat dihindari. Penatalaksanaan manual plasenta dilakukan dengan cara yang tidak tepat sehingga dapat memperbesar risiko terhadap ibu dan juga penolong. Adanya tindakan yang menyebabkan risiko infeksi pada ibu meningkat dan asuhan persalinan belum sesuai standar. Ketidaksesuaian asuhan pada masa nifas dan bayi baru lahir meningkatkan risiko infeksi pada bayi dan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada masa nifas. Penatalaksanaan asuhan kebidanan di Rumah Bersalin Hasanah belum sesuai dengan standar asuhan kebidanan dan terdapat beberapa perbedaan atau kesenjangan antara teori dengan keadaan secara nyata. Manfaatnya diharapkan pemberi asuhan kebidanan lebih meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan kewenangannya