View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Analisis Spasial Sebaran Demam Berdarah Dengue di Kota Tasikmalaya Tahun 2011 – 2015

      Date
      2017
      Author
      Ruliansyah, Andri
      Yuliasih, Yuneu; Loka Litbang P2B2 Ciamis
      Ridwan, Wawan; Loka Litbang P2B2 Ciamis
      Kusnandar, Asep Jajang; Loka Litbang P2B2 Ciamis
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Abstract. Tasikmalaya is one of the DHF endemic area in West Java. In 2012 Tasikmalaya Government set the status of DHF Outbreak. DHF cases spread across Sub District. The purpose of this research is to recognize the spread of DHF incident in Tasikmalaya, so it can be used by surveillance in reducing the number of dengue cases. Efforts to reduce the number of dengue fever cases are by increasing surveillance knowledge about analysis of surveillance data. This research used cross-sectional design and spatial analysis of dengue cases in Tasikmalaya (2011 – 2015) using autocorrelation method of Moran index and nearest neighbour analysis. The research was conducted in Tasikmalaya, West Java. Research is carried out for 3 months in 2016. The result showed that DHF distribution showed positive spatial autocorrelation in every year from 2011 to 2015. The pattern of spread of dengue cases is cluster (occurs in clumps). So the areas where cases clustered occured are areas that are susceptible to dengue disease.Keywords: Moran index, DHF, spatial distributionAbstrak. Kota Tasikmalaya merupakan salah satu wilayah endemis DBD di Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2012 Pemerintah Kota Tasikmalaya menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus DBD tersebar di seluruh kecamatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persebaran kasus DBD di Kota Tasikmalaya, sehingga dapat dimanfaatkan oleh surveilans dalam menekan angka kasus DBD. Upaya untuk menekan angka kasus DBD diantaranya dengan peningkatan pengetahuan sumber daya manusia tentang analisis data surveilans. Desain penelitian menggunakan cross-sectional dan analisis spasial kasus DBD di Kota Tasikmalaya Tahun 2011 – 2015 menggunakan metode autokorelasi indeks Moran dan analisis nearest neighbour. Penelitian dilakukan di Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan selama 3 bulan di tahun 2016. Hasil yang didapatkan yaitu persebaran DBD menunjukkan adanya autokorelasi spasial positif pada setiap tahun dari tahun 2011-2015. Pola sebaran kasus DBD adalah cluster (terjadi secara mengelompok). Sehingga wilayah-wilayah yang terjadi pengelompokan (cluster) kasus merupakan daerah yang rentan terhadap penyakit DBD.Kata Kunci: Indeks Moran, DBD, distribusi spasial
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/aspirator/article/downloadSuppFile/6474/18676 http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/6474
      Collections
      • Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung [144]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback