View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PERBANDINGAN SENSITIVITAS METODE REAL-TIME PCR Salmonella sp SEBELUM DAN SESUDAH PENGGUNAAN OXGALL DENGAN METODE KULTUR DARAH PADA PASIEN DEMAM TIFOID

      Date
      2017
      Author
      Penulis : ANNISA PRATIWI GUNAWAN /NIM. P17334113411 Pembimbing I : Ai Djuminar, S.Pd., M.Kes Penguji I : Dr. Ani Riyani M.Kes Penguji II : Iis Kurniati,S.Pd.,M.Kes
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Demam tifoid merupakan beban kesehatan publik yang signifikan di Negara berpenghasilan rendah yang disebabkan oleh Salmonella enterica serotipe typhi (S.typhi). Manifestasi klinis demam tifoid bervariasi dan tidak spesifik sehingga membuat penegakkan diagnosis menjadi sulit. Dengan menggunakan pra-inkubasi oxgall sebagai media kultur selektif sebelum amplifikasi Real-time PCR (RT-PCR) pada wholeblood menghasilkan hasil diagnosis yang cepat dan sensitif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan metode kultur darah dengan RT-PCR Salmonella sp. menggunakan oxgall dan tanpa oxgall pada pasien demam tifoid. Jenis penelitian adalah observasional analitik komparatif. Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara consecutive sampling sebanyak 30 sampel. Sampel darah vena dari pasien demam tifoid, diambil pada hari diagnosis : 5 ml untuk kultur darah, dan 5 ml untuk RT- PCR. Dalam pengujian terakhir, bakteri ditanam dalam oxgall 10% (standar klinik laboratorium mikrobiologi) dan diinkubasi selama 6 jam (37°C) sebelum DNA bakteri diisolasi untuk deteksi RT-PCR. Hasil menunjukkan bahwa kultur darah lebih baik dari RT-PCR dengan dan tanpa oxgall (hasil kultur darah positif di atas 24 jam). Ini menunjukkan bahwa perlunya penelitian lebih lanjut terhadap lamanya waktu inkubasi dan konsentrasi oxgall pada RT-PCR serta pemilihan sampel klinis buffycoat, urin dan feses dalam identifikasi S.typhi karena S.typhi merupakan bakteri intraseluler dan pasien demam tifoid di Indonesia kebanyakan infeksi sekunder dan bersifat carier.
      URI
      http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1354
      Collections
      • Repositori Institusi Poltekkes Kemenkes Bandung [2475]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback