Anemia pada balita merupakan masalah gizi yang paling sering ditemukan di dunia. Anemia merupakan
salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Penanggulangan anemia dengan suplementasi zat besi (Fe) terbukti kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian suplementasi taburia terhadap perubahan kadar hemoglobin
balita gizi kurang usia 3-5 tahun. Metode : Desain randomized pretest -posttest control group design dengan subjek penelitian 66 balita gizi kurang yang
anemia berumur 3-5 tahun di Kecamatan Lewimunding. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan diberi intervensi taburia dan penyuluhan gizi, sedangkan kelompok kontrol diberi penyuluhan gizi. Sebelum suplementasi seluruh subjek baik perlakuan dan kontrol diberi Albendazol
400 mg. Data asupan zat gizi dikumpulkan dengan metode Recall 24 jam. Hb diukur dengan Cyamethaemoglobin. Suplementasi dilaksanakan selama 2 bulan. Data dianalisis dengan Mann-Whitney, Independent Sample Test, Wilcoxon Signed Ranks
, PairedSample Test dan Regresi Linier.
Hasil : Tidak ada perbedaan asupan makanan yang meliputi; energi, protein, besi, vitamin B6, vitamin B12 dan vitamin C antara kelompok perlakuan dan kontrol.
Tidak ada perbedaan kadar Hb awal antara kedua kelompok sebelum suplementasi
(p=0,290). Terjadi peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok taburia dari 11,14±0,85
mg/dl menjadi 12,31±0,55 mg/dl
(p=0,001), dan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan kadar hemoglobin dari
10,95±0,71 mg/dl menjadi 11,81±0,53 mg/dl
(p=0,001). Peningkatan kadar Hb pada kelompok perlakuan lebih tinggi 0,69 mg/dl daripada kelompok kontrol (p=0.001). Setelah dikontrol oleh kadar Hb awal peningkatan kadar Hb pada kelompok perlakuan 0,66 mg/dl lebih tinggi daripada kelompok kontrol (p=001)
. Simpulan : Suplementasi taburia meningkatkan kadar Hb balita gizi kurang usia 3-5 tahun