Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kejadian kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penggunaan air bersih di kampung Citaliktik Desa Pananjung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung. Masyarakat pedesaansangat berisiko terhadap masalah kesehatan. Di Indonesia sebanyak 5,8% masyarakat masih menggunakan air sungai yang tercemar. Akibat dari penggunaan air sungai tercemar menimbulkan penyakit kulit dan diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang bahaya penggunaan air sungai tercemar. Air yang bersih yaitu air yang tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Desain penelitian ini berupa deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua masyarakat di Kampung Citaliktik yang merupakan binaan Puskesmas Nagrak dengan jumlah sampel 72 melalui teknik simpleRandom Sampling. Pengumpulan data melalui pembagian kuesioner pengetahuan tentang penggunaan air sungai tercemar.Data-data diatas diolah dengan cara mencari distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar (59,7%) responden memiliki pengetahuan yang kurang dan hampir setengahnya (40,3%) responden memiliki pengetahuan yang baik. Masyarakat di kampung Citaliktik memiliki pengetahuan yang kurang penggunaan air sungai yang tercemar. Pengetahuan tentang penggunaan air sungai sangat penting untuk masyarakat agar terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang disebabkan oleh air yang kotor. Disarankam kepada Puskesmas lebih meningkatkan Penyuluhan untuk meningkatkan upaya preventif guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan air sungai di Kampung Citaliktik.