Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kematian neonatal memberi kontribusi terhadap 59% kematian bayi. Umur saat bayi meninggal berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 sekitar 57% kematian terjadi di masa neonatal dengan salah satu penyebabnya yaitu hematologi : ikterus. Mengatasi ikterus atau hiperbilirubinemia ini dapat dilakukan dengan cara dekomposisi bilirubin yaitu fototerapi, transfusi tukar darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama pemberian fototerapi dengan penurunan kadar bilirubin pada bayi hiperbilirubinemia yang mendapatkan intervensi fototerapi di ruang perinatologi RSUD Al Ihsan menggunakan data sekunder. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunkan angket lembar check list, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu retrospektif. Populasi dan sempel pada penelitian ini sebanyak 77 bayi hiperbilirubinemia yang di fototerapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi hiperbilirubinemia yang di fototerapi selama 24 jam mengalami penurunan kadar bilirubin > 2,5 mg/dL yaitu 39 bayi (50,6%). Terdapat hubungan antara lama fototerapi dengan kadar bilirubin serum total pada bayi hiperbilirubinemia, pvalue < alfa (0.000<0.05). Rekomendasi dari penelitian ini perlu dipertimbangkan efektivitas pemberian fototerapi dan minimal handly terhadap bayi yang di fototerapi karena masih ada pasien yang diberi fototerapi selama 24 jam namun penurunan kadar bilirubinnya < 2,5 mg/dl.