BKKBN 2007 menyatakan ada sekitar 2,4 juta kasus aborsi setiap tahunnya di Indonesia, dimana 700 ribu diantaranya dilakukan oleh remaja. Perkembangan teknologi saat ini telah banyak berpengaruh bagi remaja sehingga menyebabkan terjadinya kenakalan para remaja. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Hasrat yang tidak terkendali menjadikan remaja terjerumus dalam perilaku seks bebas dan berbagai akibat negatif lainnya termasuk aborsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi remaja terhadap perilaku seks bebas di SMAN 6 Kota Bandung. Karena informasi yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan uji validitas menggunakan person product moment menggunakan kuesioner dengan skala likert. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMAN 6 Bandung, dengan jumlah sampel 90 orang. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar remaja memiliki persepsi yang baik tentang seks bebas 87 responden (98,9%) dan sebagian kecil memiliki persepsi tentang seks bebas yang kurang baik 3 responden (3,3%). Disarankan untuk pihak sekolah agar bekerjasama dengan Puskesmas untuk membentuk Kelompok Konseling Reproduksi Remaja (KKRR) disekolah sehingga seluruh siswa-siswi dapat terpapar perihal masalah kesehatan reproduksi sehingga dapat meminimalisir kejadian seks bebas khususnya di SMAN 6 Bandung.
