Abstract
Di Indonesia endometriosis ditemukan 5-15% di semua operasi pelvik dan 30% pada wanita infertil. Pada wanita infertilitas yang disertai dengan nyeri pelvik dan nyeri haid, dijumpai endometriosis sebanyak 80%. Pada tahun 2015 di RSU Kabupaten Tangerang kista endometriosis ditemukan sebanyak 33 kasus dari total 611 kasus kesehatan reproduksi.
Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini untuk mengaplikasikan asuhan kebidanan kesehatan reproduksi pada Ny. N dengan kista endometriosis dan anemia sedang di RSU Kabupaten Tangerang secara komprehensif, dengan metode laporan kasus dengan pendekatan manajemen kebidanan dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP. Data diperoleh dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik dan penunjang, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur.
Hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. N adalah sebagai berikut, data subyektif Ny. N usia 40 tahun mengeluh nyeri perut bagian kanan bawah, lemas, dan pusing. Saat menstruasi banyaknya perdarahan bisa 7 sampai 10 pembalut dengan kisaran 210—300 cc setiap hari disertai rasa nyeri.
Hasil pemeriksaan fisik diperoleh konjungtiva pucat. Ditemukan massa di perut kanan bagian bawah dengan diameter ± 4 cm disertai nyeri tekan. Pada genetalia terdapat perdarahan kisaran volume 30 cc, warna kecoklatan. Pada pemeriksaan USG diperoleh uterus globuler dengan volume148,57cm3. Terdapat massa kista endometriosis ukuran 5,7 x 8,0 x 9,3 (cm). Hasil pemeriksaan Hb ibu adalah 6,8 gr/dl.
Diagnosa yang dapat ditegakkan adalah Ny. N usia 40 tahun dengan kista endometriosis dan anemia sedang.
Asuhan yang diberikan adalah konseling dan kolaborasi dengan dokter spesialis untuk dilakukan pemasangan infus NaCl 0,9% 500 ml, asam mefenamat 500 mg, asam folat 500 mg, dan pil kombinasi 50 mcg. Selain itu melakukan transfusi darah 210 cc jenis PRC, dilakukan tindakan operatif histerektomi atas indikasi kista endometriosis, dan terapi psikis.
Pasca tindakan praoperatif, operatif, dan pasca operatif, keluhan Ny. N berkurang. Hb Ny. N naik menjadi 12 gr/dl dan luka operasi terjaga besih serta kering. Selain itu, keadaan psikis Ny. N sudah menjadi lebih baik.
Saran untuk Ny. N dan keluarga adalah melakukan deteksi dini kepada anak perempuan karena risiko bisa menjadi 7 kali lebih besar untuk diturunkan.