Dahulu penyakit stroke hanya menyerang usia lanjut, seiring berjalannya waktu stroke mengancam usia produktif, bahkan dibawah usia 45 tahun. Berdasarkan diagnosis Dokter penduduk yang berumur >15 tahun bahwa provinsi Jawa Barat stroke merupakan jumlah terbanyak yaitu 131.846 orang (11,4%) (Riskesdas, 2018). Masalah psikososial klien stroke lebih dari 6 bulan lebih berpotensi menimbulkan kecemasan. Dengan alasan, cemas akibat sesak nafas, cemas akan kondisi penyakitnya, belum mampu untuk menerima kondisi fisiknya setelah stroke serta adanya pembatasan aktifitas, cemas akan takut kematian. Kecemasan juga disebabkan oleh rendahnya kualitas dukungan sosial yang diterima klien pasca stroke. Kecemasan ini dapat diminimalisir dengan diberikan dukungan dari orang terdekat salah satunya dengan dukungan keluarga. Karena keluarga merupakan bagian terdekat dengan klien sehingga dukungan keluarga membuatnya merasa dihargai dan diterima. Bentuk dukungannya yaitu memberi motivasi dan penyemangat melakukan pemulihan serta membantu klien untuk meningkatkan kondisi kesehatan fisik dan mentalnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kecemasan dan persepsi tentang dukungan keluarga klien stroke di Poliklinik Saraf RS PMI Kota Bogor. Desain penelitian, jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik purposive sampling pada 36 responden. Data didapat melalui wawancara dan kuesioner yang sesuai dengan kriteria dan instrumen kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan pada klien stroke bahwa lebih dari setengahnya mengalami kecemasan sedang 22 responden (61,10%) dan lebih dari setengahnya dukungan keluarga baik yang dirasakan oleh klien stroke 20 responden (56%). Penelitian ini direkomendasikan kepada pihak rumah sakit perlu meningkatkan pelayanan dalam mengatasi masalah psikososial pada klien stroke yang menjalani rawat jalan di Poliklinik Saraf.
