View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta
      • Repository Poltekkes Yogyakarta
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta
      • Repository Poltekkes Yogyakarta
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PENGARUH PEMBERIAN DEKSAMETASON TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR PADA IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI USIA KEHAMILAN ≤ 36 MINGGU DI RSUD SLEMAN

      Date
      2018
      Author
      Kristiani*,
      Sabar Santoso,
      Tri Maryani,
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar belakang : Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya asfiksia neonatorum, dan kejadian asfiksia pada KPD preterm adalah sebesar 24%. Penyebab kematian perinatal di RSUD Sleman karena kelahiran preterm (66%) dan asfiksia (40,74%). Pengelolaan secara konservatif KPD Preterm memerlukan deksametason. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian deksametason terhadap kejadian asfiksia pada bayi dari ibu bersalin yang mengalami ketuban pecah dini usia kehamilan ≤ 36 minggu. Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Sampel adalah ibu bersalin dengan KPD usia kehamilan ≤ 36 minggu yang bersalin di RSUD Sleman tahun 2015-2017 dan memenuhi kriteria inklusi. Penghitungan sampel dengan rumus besar sampel untuk dua kelompok independen, didapatkan 96 subjek yang terbagi menjadi : 48 subjek yang diberi deksametason dan 48 subjek yang tidak diberi deksametason. Analisis data menggunakan uji korelasi chi square dan rasio prevalens. Hasil penelitian : Karakteristik ibu bersalin yang mengalami KPD preterm terbanyak yaitu pada primigravida usia ≥ 20-35 tahun dengan umur kehamilan antara 28-34 minggu. Kejadian asfiksia pada kelompok yang tidak diberikan deksametason sebanyak 47 (98%), sedangkan pada kelompok yang diberi deksametason sebanyak 48 (100%). Uji statistik dengan chi square didapatkan p- value 0,315 > 0,005 sehingga pada penelitian ini didapatkan tidak ada pengaruh pemberian deksametason terhadap kejadian asfiksia pada ibu bersalin dengan KPD umur kehamilan ≤ 36 minggu. Estimasi resiko relatif dengan penghitungan rasio prevalens didapatkan hasil 0,979 yang berarti bahwa pemberian deksametason merupakan faktor protektif bukan faktor risiko yang mempengaruhi efek.
      URI
      http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1731/ http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1731/1/SKRIPSI.pdf
      Collections
      • Repository Poltekkes Yogyakarta [1428]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback