Abstract

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi, mengubah rasa menjadi manis dan merupakan salah satu pemanis yang sering digunakan. Dalam produk dark chocolate dan white chocolate mengandung jenis gula sukrosa yang dianggap lebih berbahaya dari bentuk gula lainnya karena lebih banyak memproduksi perekat glukan dan membuat plak didalam mulut semakin tebal dan lengket.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pH saliva setelah mengunyah dark chocolate dan white chocolate pada mahasiswa asrama Griya Bhakti Husada Poltekkes kemenkes Semarang tahun 2017.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dengan Metode Quasy Experiment atau eksperimen semu dan rancangan pretest dan posttest gruop design. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa asrama Griya Bhakti Husada Poltekkes Kemenkes Semarang sebanyak 324 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 32 orang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 16 orang mengunyah dark chocolatedan 16 orang mengunyah white chocolate. Analisa data yang digunakan adalah deskriptif dengan menampilkan distribusi frekuensi dan rata- rata.Hasil penelitian menunjukkanbahwa rata- rata pH saliva setelah mengunyah dark chocolate adalah 7,3 (basa) sedangkan setelah mengunyah white chocolate adalah 6,9 (asam) selisihnya 0,4. Dapat diambil kesimpulan ada perbedaan pH saliva antara mengunyah dark chocolate dan white chocolate.Disarankan setelah mengonsumsi dark chocolatemaupun white chocolate segera berkumur air putih karena keduanya sama- sama mengandung gula sukrosa.