Abstract

INTISARILatar Belakang : Penyakit gagal ginjal kronik (GGK) mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, sehingga ginjal tidak dapat berfungsi dengan normal. Prevalensi GGK terus meningkat setiap tahunnya, prevalensi GGK pada masyarakat perkotaan sama dengan prevalensi GGK di Jawa Tengah menurut diagnosis dokter yaitu 0,3%. Ginjal memiliki salah satu fungsi yaitu menghasilkan hormon eritropoetin yang berperan dalam pembentukan sel eritrosit. Apabila jumlah hormon eritropoetin yang dihasilkan kurang dari yang dibutuhkan oleh tubuh, maka proses eritropoesis akan terganggu dan dapat menyebabkan anemia.Tujuan Penelitian : Mengetahui tipe Anemia pada penderita GGK sebelum hemodialisa di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang berdasarkan indeks eritrositMetode Penelitian : Penelitian Observasional (non-eksperimen) dengan kriteria deskriptif, dengan menggunakan 25 sampel yang diambil dari penderita GGK stadium 5 sebelum hemodialisa berjenis kelamin laki-laki yang telah menjalani hemodialisa minimal 1 tahundi Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang pada Februari 2017. Indeks Eritrosit diperoleh dari perhitungan hasil pemeriksaan MCV (mean corpuscular volume), MCH (mean corpuscular hemoglobin) dan MCHC (mean corpuscular hemoglobin concentration) dengan metode automatic menggunakan Hematology Analyzer.Hasil Penelitian dan Kesimpulan : Hasil pemeriksaan indeks eritrosit terhadap 25 orang penderita gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang menunjukkan 20 orang mengalami anemia normositik normokromik dan 5 orang mengalami anemia makrositik normokromik.Kata Kunci : Tipe Anemia, Indeks Eritrosit, Penyakit Gagal Ginjal Kronik