Abstract
Latar Belakang: Pemeriksaan hematologi digunakan oleh klinisi sebagai dasar untuk penanganan pasien, maka dari itu harus dikerjakan dengan baik dan benar, karena dengan hasil yang akurat, dapat ditegakkan diagnosis dan terapi terhadap pasien. Salah satu pengendalian laboratorium adalah penggunaan antikoagulan. Pemakaian antikoagulan EDTA berlebih dapat menyebabkan penurunan dan perubahan degeneratif eritrosit. EDTA vacutainer merupakan tabung yang direkomendasikan oleh National Committe for Clinical Laboratory Standarts (NCCLS) karena mempunyai kadar antikoagulan yang lebih tepat.Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan morfologi eritrosit pada penggunaan antikoagulan EDTA konvensional dan EDTA vacutainer.Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk penelitian analitik. Kriteria penelitian adalah studi (cross sectional). Analisa data menggunakan uji independent T-test dengan derajat kepercayaan 95%.Hasil Penelitian: Nilai rata-rata persentase kelainan morfologi eritrosit pada penggunaan EDTA konvensional lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata persentase kelainan morfologi eritrosit pada penggunaan EDTA vacutainer.Uji Independent T test diperoleh nilai significancy 0,039 (p value < 0,05) sesuai dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan morfologi eritrosit pada penggunaan antikoagulan EDTA konvensional dan EDTA vacutainer.Kata Kunci: EDTA konvensional, EDTA vacutainer, Morfologi eritrosit