Abstract
Poltekkes Kemenkes SemarangJurusan Kebidanan SemarangProgram Studi Diploma IV Kebidanan Semarang2017ABSTRAKNurul Hidayati Ulfah1, Triana Sri Hardjanti2, Nur Khafidhoh3Faktor Resiko Kejadian BBLR di RSUD Bendan Kota Pekalongan64 hal + 6 tabel + 2 gambar + 11 lampiranSalah satu penyebab kematian bayi baru lahir terbanyak adalah BBLR. Pada tahun 2016 di RSUD Bendan kejadian komplikasi neonatal BBLR menempati urutan kedua sebanyak 195 kasus. Perlu identifikasi faktor resiko kejadian BBLR agar dapat dilakukan pencegahannya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko kejadian BBLR di RSUD Bendan Kota Pekalongan.Desain penelitian menggunakan Case Control study dengan pendekatan retrospective. Populasinya adalah semua BBL yang dilahirkan di ruang bersalin RSUD Bendan Kota Pekalongan dari bulan Januari sampai Desember 2016 yang berjumlah 1304.Jumlah sampel sebanyak 131 kasus dan 131 kontrol.Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling.Hasil penelitian menunjukkan faktor resiko kejadian BBLR di RSUD Bendan adalah Ibu dengan status gizi kurang (OR : 2,016), Ibu dengan usia resiko tinggi (OR : 3,040). Ibu multipara (OR : 1,280).Ibu yang mengalami anemia (OR : 3,096).Ibu yang mengalami preeklamsia (OR : 3,626). Ibu dengan kehamilan gemeli (OR : 3,047). Ibu yang mengalami hidramnion (OR : 4,094). Ibu dengan jarak kehamilan terlalu dekat (OR : 3,526).Dari hasil penelitian diharapkan RSUD Bendan memberikan informasi tentang faktor risiko serta pencegahan BBLR pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal di RSUD Bendan baik melalui konseling maupun media seperti leaflet, poster, banner dan edukasi berbasis multimedia.Kata kunci : Faktor resiko, BBLR, Odds ratioPustaka: 29 (2008 s/d 2016)1 Peneliti Utama2 Pembimbing 13 Pembimbing 2