Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Ikan merupakan sumber protein hewani yang sering dikonsumsi masyarakat. Salah satu usaha mengawetkan ikan dilakukan dengan membuatnya menjadi ikan asin yang prosesnya bergantung pada banyak faktor yang hasilnya sering tidak sempurna, oleh karena itu formalin dijadikan solusi untuk menutupi ketidaksempurnaan ikan asin yang diproduksi. Menurut Permenkes RI No 033 Tahun 2012, formalin merupakan Bahan Tambahan Pangan yang dilarang digunakan dalam makanan. Kandungan formalin dalam makanan dapat menjadi racun bagi tubuh. Belum adanya penelitian mengenai identifikasi ikan asin berformalin yang dijual di pasar tradisional Pagentan dan letaknyaberada dijalur pegunungan, memungkinkan distribusi ikan asin berformalin dijual di pasar tradisional Pagentan. Identifikasi dilakukan secara kualitatif menggunakan metode asam kromatofat. Tujuan: Mengetahui ada tidaknya kandungan formalin pada ikan asin yang dijual di pasar tradisional Pagentan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin pada ikan asin yang dijual di pasar tradisional Pagentan. Sampel penelitian yang digunakan adalah ikan asin yang dibeli di pasar tradisional Pagentan. Data yang diperoleh diolah dan disajikan secara deskriptif.Hasil:Identifikasi 32 jenis sampel 5 sampel teridentifikasi positif mengandung formalin ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi merah keunguan setelah penambahan asam kromatofat. Kesimpulan:Ikan asin yang dijual di pasar tradisional Pagentan positif mengandung formalin 15,6% .Kata Kunci: Ikan Asin, Formalin, Pasar Tradisional