View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PENGARUH BERBAGAI DOSIS EKSTRAK UMBI GADUNG RACUN (Dioscorea hispida Dennst ) TERHADAP JUMLAH KEMATIAN TIKUS MENCIT PUTIH (Mus musculus albino)TAHUN 2017

      Date
      2017
      Author
      ANA NURCHASANAH
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Ana Nurchasanah (ananurchasanah173@yahoo.com)PENGARUH BERBAGAI DOSIS EKSTRAK UMBI GADUNG RACUN (Dioscorea hispida Dennst ) TERHADAP JUMLAH KEMATIAN TIKUS MENCIT PUTIH (Mus musculus albino) TAHUN 2017XV + 65 halaman: gambar, tabel, lampiranTikus adalah binatang pengerat yang dapat berperan sebagai vektor penyakit, menyebabkan kerusakan, dan menyerang daerah permukiman. Oleh karenanya populasi tikus perlu dikendalikan. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan rodentisida nabati yaitu menggunakan ekstrak umbi gadung. Gadung (Dioscorea hispida Dennst) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang tergolong dalam family Dioscoreaceae. Komponen yang merugikan pada gadung yaitu zat beracun berupa asam sianida (HCN). Pengaruh racun sianida pada umbi gadung menyebabkan pusing yang diikuti muntah darah, sesak napas, dan bahkan mampu mematikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis ekstrak umbi gadung racun terhadap jumlah kematian tikus mencit putih.Penelitian dilakukan dengan metode Eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Tikus uji menggunakan mencit putih Mus musculus albino sebanyak 24 ekor dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing diberi umpan ekstrak umbi gadung racun: 10 mg/50 gr,15 mg/50 gr, 20 mg/50 gr kelapa bakar. Kematian tikus diamati selama 3 hari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian masing-masing kelompok perlakuan adalah 10 mg/50 gr = 0, 15 mg/50gr = 0, 20 mg/50 gr = 0 atau tidak ada tikus yang mati.Ekstrak umbi gadung racun (Dioscorea hispida Dennst) tidak berpengaruh terhadap kematian tikus Mus musculus albino. Perlu adanya penelitian lanjutan dengan menaikkan dosis, penambahan waktu paparan, dan penggunaan umpan yang berbeda.Daftar bacaan : 25 (1992-2017)Kata kunci
      URI
      http://repository.poltekkes-smg.ac.id//index.php?p=show_detail&id=13673
      Collections
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang [19935]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback