View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      HUBUNGAN ASUPAN SENG DAN PENDAPATAN PERKAPITA DENGAN KEJADIAN STUNTING BALITA USIA 12-24 BULANDI WILAYAH PUSKESMAS BANGETAYUKOTA SEMARANG

      Date
      2017
      Author
      NOVITA DWI NANDANI
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar Belakang: Masalah stunting (pendek) pada balita di Indonesia masih cukup serius. Rendahnya asupan seng dan pendapatan perkapita merupakan faktor penyebab stunting. Berdasarkan Riskedas (2013) prevalensi stunting pada balita di Indonesia sebesar 37,2%. Menurut Laporan Puskesmas tahun 2016, kejadian stunting balita usia 12-24 bulan terjadi di wilayah puskesmas bangetayu kota semarang yaitu sebesar 20,41%. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui hubungan asupan seng dan pendapatan perkapita dengan kejadian stunting balita usia 12-24 bulan di wilayah Puskesmas Bangetayu Kota Semarang.Metode Penelitian: penelitian ini termasuk penelitian gizi masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif analitik dan menggunakan rancangan case-control 1:1 dengan matching jenis kelamin. Jumlah sampel sebanyak 60 kasus dan 60 kontrol. Data yang dikumpulkan yaitu data tinggi badan, asupan seng dan pendapatan perkapita. Uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah uji Mc Nemar dengan derajat kepercayaan 95%.Hasil: hasil penelitian menunjukkan pada kelompok stunting, yang memiliki asupan seng kurang sebesar 55%, sedangkan pada kelompok tidak stunting yang memiliki asupan seng kurang sebesar18,3%. Pada kelompok kasus, yang memiliki pendapatan perkapita rendah sebesar 30%, sedangkan pada kelompok kontrol yang memiliki pendapatan perkapita rendah sebesar 11%.Kesimpulan: ada hubungan yang signifikan antara asupan seng dengan kejadian stunting (p = 0,000). hubungan yang signifikan antara pendapatan perkapita dengan kejadian stunting (p = 0,035). Saran dari penelitian ini perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kejadian stunting antara lain tinggi badan ibu, pekerjaan ibu dan riwayat penyakit infeksi.Kata kunci : Asupan Seng, Pendapatan Perkapita, Status Gizi (Stunting)Daftar pustaka: 49 (2000-2017)
      URI
      http://repository.poltekkes-smg.ac.id//index.php?p=show_detail&id=14217
      Collections
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang [19935]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback