Abstract
ABSTRAKLatar belakang: Obesitas merupakan masalah gizi yang prevalensinya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Riskesdas 2013 Provinsi Jawa Tengah, prevalensi gizi lebih pada remaja umur 13-15 tahun menurut IMT/U sebesar 9,5% dan di Kota Semarang prevalensinya sebesar 15,9%. Obesitas yang muncul pada remaja cenderung berlanjut hingga ke dewasa dan lansia. Data Penjaringan anak sekolah tahun 2016/2017 yang dilakukan Puskesmas Pandanaran, didapatkan prevalensi gemuk sebesar 16% di SMP Negeri 40 Semarang. Data survey pendahuluan kelas 7 dan 8 di SMP Negeri 40 Semarang terdapat 8,6% siswa yang mengalami obesitas. Tujuan: Mengetahui besar risiko faktor sosioekonomi dan psikologi pada kejadian obesitas remaja di SMP Negeri 40 Semarang.Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah deskriptif observasional dan menggunakan rancangan case control. Jumlah responden sebanyak 35orang pada kelompok kasus dan 35 orang pada kelompok kontrol. Data yang dikumpulkan yaitu identitas sampel, identitas orang tua, jumlah anggota keluarga, besar uang saku, pendapatan perkapita, harga diri dan depresi siswa. Untuk mengetahui hubungan antara variabel digunakan uji Chi Square dan uji Logistik Regresi.Hasil : Analisis bivariat dengan Chi-square menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian obesitas adalah jenis kelamin (OR 5,53 ; 95% CI 1,97;15,51 dan p 0,001). Hasil multivariat dengan regresi logistik memperlihatkan variabel yang berhubungan terhadap obesitas adalah jenis kelamin (OR 7,26 ; 95% CI 2,05;25,64 dan p 0,002). Remaja laki-laki memiliki besar risiko 7 kali mengalami obesitas daripada remaja perempuan.Simpulan :Jenis kelamin merupakan satu-satunya variabel yang berhubungan terhadap kejadian obesitas. Remaja laki-laki memiliki besar risiko 7 kali mengalami obesitas daripada remaja perempuan.