View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      EFEKTIFITAS ANTARA FISIOTERAPI DADA DENGAN BATUK EFEKTIF TERHADAP KEPATENAN JALAN NAFAS PADA PASIEN PPOK DI RS PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA

      Date
      2018
      Author
      Dian Mayang Purbo Arum
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Pendahuluan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit umum, yang dapat dicegah dan dapat diobati. Ditandai dengan gejala pernafasan menetap, keterbatasan aliran udara dan produksi mucus yang berlebihan sehingga menyebabkan obstruksi jalan nafas dan menyebabkan gagal nafas. Maka diperlukannya penanganan yang tepat dari perawat salah satunya yaitu perlakuan fisioterapi dada dan batuk efektif. Tujuan mengetahui efektifitas antara perlakuan Fisioterapi dada dengan Batuk Efektif terhadap kepatenan jalan nafas pada pasien dengan PPOK. Metode penelitian pre eksperiment dengan pendekatan Quasi Experiment yaitu Two group pre test post test without control design. Populasi 28 orang yang dibagi 2 kelompok, dengan teknik random sampling. Analisis statistic yang digunakan yaitu Dependent T test, Independent T test, MC Nemar dan Fisher pada taraf signifikansi 0.05. Hasil Uji statistic Independen T test untuk untuk indicator saturasi oksigen, kuantitas lendir, frekuensi pernafasan didapatkan nilai p-value < ? (0,05) menunjukkan ada beda signifikan, fisioterapi dada lebih efektif. Untuk indicator suara nafas tambahan diperoleh nilai p-value > ? (0,05), menunjukkan secara statistik tidak ada perbedaan secara signifikan, meskipun secara klinis fisioterapi dada lebih efektif. Recomendasi Perlunya mengendalikan metodologi penelitian berupa kebutuhan minum, membatasi pengeluaran lendir sebelum post test, kontrol lingkungan dan meningkatkan kemampuan responden dengan melibatkan dukungan keluarga. Perlunya penelitian lebih lanjut terkait menghilangkan suara nafas tambahan ronki pada penderita PPOK dan pengaruh Nutrisi, Hb berkaitan dengan peningkatan Saturasi Oksigen.
      URI
      http://repository.poltekkes-smg.ac.id//index.php?p=show_detail&id=14979
      Collections
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang [19935]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback