Latar belakang : Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosa yang ditularkan melalui droplet. Masalah keperawatan yang sering muncul yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas yang disebabkan oleh penumpukan sekret, spasme pada jalan napas. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan pada pasien tuberkulosis untuk mengeluarkan sekret agar saluran pernapasan kembali efektif yaitu melalui tindakan nebulizer. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan pada pasien tuberkulosis paru dengan fokus studi ketidakefektifan bersihan jalan napas. Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif dengan pemaparan kasus dan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Pasien dengan tuberkulosis paru yang mengalami ketidakefektifan bersihan jalan napas di pilih untuk menjadi responden.Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam dengan terapi nebulizer mampu mengurangi ketidakefektifan bersihan jalan napas. Pemberian terapi nebulizer berupa combivent 2,5 ml dan pulmicort 0,25 mg selama tiga kali sehari. Kedua klien menunjukkan bersihan jalan napas kembali efektif di tandai dengan dahak dapat di keluarkan namun klien pertama masih terdapat suara napas tambahan berupa ronchi.Saran: Tindakan terapi nebulizer mampu mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas jika di lakukan dengan SOP yang benar selain itu juga memperhatikan tingkat usia, keparahan penyakit klien dan kemampuan mobilisasi klien.
