View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      HUBUNGAN PANJANG BADAN LAHIR DAN SIKAP IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-24 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS BANGETAYUKOTA SEMARANG

      Date
      2017
      Author
      NADIA NIDA'UL HUKUMA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      ABSTRAKLatar Belakang: Status gizi (stunting) atau rendahnya tinggi berdasarkan umur merupakan salah satu faktor kunci kronis kurang gizi. Faktor panjang badan lahir dan sikap ibu berperan penting pada terjadinya stunting. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, persentase status gizi (stunting) di Jawa Tengah sebesar 36,7%. Menurut Laporan Puskesmas tahun 2016, kejadian stunting balita umur 12-24 bulan terjadi di wilayah Puskesmas Bangetayu Kota Semarang yaitu sebesar 20,8% .Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan panjang badan lahir dan sikap ibu dengan kejadian stunting balita usia 12-24 bulan di wilayah Puskesmas Bangetayu Kota Semarang.Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk penelitian gizi masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif analitik dan menggunakan rancangan case-control 1:1 dengan matching jenis kelamin. Jumlah sampel sebanyak 60 kasus dan 60 kontrol. Data yang dikumpulkan yaitu data tinggi badan, panjang badan lahir, dan kuesioner sikap ibu. Uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah uji Mc Nemar dengan derajat kepercayaan 95%.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok kasus, yang memiliki panjang badan lahir pendek sebesar 53.3%, sedangkan pada kelompok kontrol, yang memiliki panjang badan lahir pendek sebesar 20%. Pada kelompok kasus, yang memiliki sikap tidak mendukung sebesar sebesar 25%, sedangkan pada kelompok kontrol, yang memiliki sikap tidak mendukung 8.3%.Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara panjang badan lahir dengan kejadian stunting (p = 0.001, OR = 3.5). Ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan kejadian stunting (p = 0.031, OR = 3.5). Saran dari penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel yang berbeda untuk mengetahui faktor lain yang menyebabkan stunting seperti jarak kelahiran, riwayat penyakit infeksi, pekerjaan ibu, pendidikan ibu.Kata kunci : Panjang Badan Lahir, Sikap Ibu, Status Gizi (Stunting)Daftar pustaka : 48 (1995-2016)
      URI
      http://repository.poltekkes-smg.ac.id//index.php?p=show_detail&id=15173
      Collections
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang [19935]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback