Abstract
ABSTRAKLatar Belakang : Masalahgizimerupakanmasalah yang ada di tiap-tiapnegara, baiknegaramiskin, berkembangdannegaramaju.Masalahgizitidakhanyadibebankanolehmasalahgizikurangtetapijugamasalahgizilebih (obesitas).Berdasarkanuraiantersebutdan survey pendahuluan yang telahdilakukan, sebanyak 10,9% siswa di SMP ST YORIS Semarang memiliki status gizilebih/obesitas.Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara paparan iklan junk food dan konsumsi makanan sumber karbohidrat dengan kejadian obesitas di SMP ST YORIS Kota Semarang.Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian eksplanatifmenggunakanrancangancase controldengan matching jeniskelamin.Hasil :Dari sebagiansiswa yang diambilsampel termasuk dalam kategori jarang terpapar iklan Junk Food sebanyak 88.8 % tetapi ada beberapa sampel yang termasuk dalam kategori sering terpapar iklan Junk Food sebanyak 11.2 %.Dari sebagiansiswa yang diambibeberapasampelkasusdantemasukpada kategoriseringmenkonsumsi makanan sumber karbohidrat yaitu sebesar 83.3 % sedangkan pada sampel kontrol termasukpada kategorijarangmengkonsumsi makanan sumber karbohidrat yaitu sebesar 72.2 %.Kesimpulan :Tidak terdapat hubungan yang signifikanantara paparan iklan junk food dengan kejadian obesitas pada siswa kelas VII dan VIII di SMP ST YORIS Kota Semarangdengannilai p = 1.00danTerdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan sumber karbohidrat dengan kejadian obesitas pada siswa kelas VII dan VIII di SMP ST YORIS Kota Semarang sebesar 83.3 % dengan nilai p=0.012 dan OR=0.1.Kata kunci : Obesitas, Iklan, Junk Food, Karbohidrat.