Abstract
INTISARILatar Belakang : Pembuatan knalpot yang berkembang pesat dan tersebar di Indonesia berasal dari Purbalingga tepatnya di daerah Kembaran Kulon. Industri knalpot dalam pembuatannya membutuhkan tenaga yang terampil dan penuh kesabaran terutama pada bagian pemotongan dan penghalusan. Proses pemotongan dan penghalusan menimbulkan banyak sekali limbah debu yang dihasilkan dan dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan seperti inflamasi saluran pernapasan. Monosit berperan dalam proses peradangan dengan melakukan respon fagosit, meningkatnya jumlah monosit dalam darah disebabkan karena kelainan inflamantorik kronis.Tujuan Penelitian : Mengetahui gambaran jumlah monosit pada pekerja pembuat knalpot di Kembaran Kulon Purbalingga.Metode Penelitian : Jenis penelitian merupakan penelitian observasional dengan kriteria penelitian deskriptif melalui pendekatan cross sectional. Hasil : Rata-rata jumlah monosit responden adalah 6,9% dengan jumlah monosit minimum 4% dan jumlah maximum 11%.Kesimpulan : Responden dengan jumlah monosit tinggi sebanyak 16,66% dan sisanya 83,33% memiliki jumlah monosit normal.Kata kunci : Jumlah Monosit, Pekerja, Knalpot.